Perangkat Keras untuk Akses Internet

Perhatikan diagram sederhana hubungan internet disamping. Dari gambar tersebut, kamu tahu perangkat keras minimal yang dibutuhkan untuk mengakses internet, yaitu komputer, modem, dan media penghubung untuk komunikasi data. Untuk lebih jelasnya, kita bahas satu per satu.
1. Komputer
Segala jenis komputer bisa dipakai, baik itu PC, Mac, Laptop, Palmtop, minikomputer, PDA, bahkan telepon genggam, yang menjalankan berbagai sistem operasi seperti UNIX, DOS, Microsoft Windows, Linux, OS2, ataupun MacOS. Karena komputer yang banyak dipakai adalah PC dengan sistem operasi Microsoft Windows, maka pembahasan dalam buku ini didasarkan pada komputer dengan sistem operasi tersebut.
Komputer yang akan digunakan untuk mengakses internet tidak perlu komputer yang mutakhir. Bahkan PC dengan prosesor Intel 80486, memori (RAM) 16 MB, dan harddisk berkapasitas 1 Gb sudah cukup untuk mengakses internet. Bandingkan dengan komputer yang banyak dipakai saat ini, yaitu PC dengan prosesor Intel Pentium 4 atau AMD Athlon yang setara. Artinya, kebanyakan komputer yang ada saat ini sudah mencukupi untuk mengakses internet. Kecepatan akses internet tidak semata-mata dipengaruhi oleh kemampuan kerja komputer. Namun untuk memperoleh kenyamanan dalam menjelajah internet, disarankan menggunakan komputer dengan prosesor yang cukup cepat (minimal Intel Pentium III atau yang setara), memori (RAM) yang cukup besar, dan hard disk dengan kapasitas yang memadai untuk memuat perangkat lunak yang dipakai untuk mengakses internet dan untuk menyimpan informasi-informasi yang diperlukan.
2. Modem
Setelah komputer, peralatan kedua yang dibutuhkan adalah modem. Modem merupakan alat yang memungkinkan komputer untuk berkomunikasi dengan komputer lain melalui jaringan kabel telepon. Modem berasal dari singkatan MOdulasi DEModulasi. Modulasi merupakan proses pengubahan sinyal informasi (berupa sinyal digital) menjadi sinyal pembawa (carrier, berupa sinyal analog) yang akan dikirim melalui kabel telepon. Sedangkan demodulasi adalah pemisahan sinyal informasi yang berisi data dari sinyal pembawa yang melalui kabel telepon. Dengan cara ini, informasi dapat diterima dan diproses oleh komputer. Setiap modem memiliki kemampuan mengirim dan menerima sinyal analog, sehingga termasuk alat komunikasi dua arah. Data dari komputer yang berbentuk sinyal digital diberikan kepada modem untuk diubah menjadi sinyal analog. Sinyal analog kemudian dikirimkan melalui kabel telepon atau menggunakan gelombang radio. Setibanya di modem tujuan, sinyal analog tersebut kembali diubah menjadi sinyal digital untuk diproses di komputer.
Dalam perkembangannya, kecepatan transfer data melalui jalur telepon dengan sinyal analog dianggap tidak dapat memenuhi keinginan pengguna internet yang membutuhkan transfer data yang cepat. Hal ini disebabkan karena sinyal analog yang merambat melalui kabel telepon banyak mendapat gangguan (noise) dari lingkungan. Selain itu sinyal analog yang membawa data ini telah diset pada frekuensi tertentu untuk menghindari interferensi dengan gelombang yang membawa sinyal suara. Akibatnya kecepatan transmisi data internet tidak dapat ditingkatkan lagi. Untuk mengatasi kelemahan ini, para ahli mengembangkan cara mentransfer data dalam bentuk digital dan mencoba menggunakan jalur komunikasi lain sebagai sarana transfer data.
Oleh karenanya, saat ini ada berbagai macam modem, sesuai dengan teknologi dan jalur komunikasi data yang digunakan. Secara singkat, modem dapat dibedakan berdasarkan penempatannya dan teknologi atau jenis koneksinya, yaitu sebagai berikut.
a. Jenis Modem Berdasarkan Penempatannya

b. Jenis Modem Berdasarkan Teknologi
Berdasarkan teknologi atau jenis koneksinya, modem dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut.
- Modem analog, yaitu modem yang dapat menerima data dalam bentuk sinyal analog melalui suatu jaringan transmisi data dan mengubahnya menjadi data digital untuk dikirimkan ke komputer, atau sebaliknya. Modem ini digunakan untuk koneksi dial up lewat jaringan telepon, sehingga juga disebut modem dial up. Modem analog tersedia dalam berbagai kecepatan, misalnya 14,4 kbps, 28,8 kbps, dan 56 kbps dengan berbagai merek.
- Modem DSL (Digital Subscriber Line), yaitu modem untuk menerima dan mengirimkan data dengan teknologi DSL melalui suatu jaringan terdedikasi (dedicated line – jaringan khusus yang terus-menerus tersedia untuk keperluan internet, yang secara fisik dapat menggunakan kabel telepon). Dalam teknologi ini data yang diterima/dikirim modem DSL berupa data digital, sehingga akses internet lebih cepat dibandingkan dengan modem analog. Ada dua jenis DSL, yaitu ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line, kecepatan unduh atau downstream lebih cepat daripada unggah atau upstream) dan SSL (Symmetric Digital Subscriber Line, kecepatan downstream sama dengan kecepatan upstream).
- Modem kabel, yaitu modem yang menerima dan mengirim data internet yang melalui jaringan TV Kabel. Data yang diterima dan dikirim juga berupa data digital dengan kecepatan setara modem DSL.
- Modem CDMA, yaitu modem dial up wireless yang bekerja dengan teknologi CDMA (Code Division Multiple Access), misalnya modem CDMA USB atau dapat pula menggunakan telepon genggam CDMA.
- Modem GSM, yaitu modem wireless mobile yang bekerja pada jalur komunikasi telepon genggam GSM. Modem ini mendukung layanan GPRS/EDGE atau layanan 3G. Contohnya berupa modem GSM USB atau dapat menggunakan telepon genggam GSM yang mendukung teknologi GPRS/EDGE atau 3G.
3. Media Transmisi Internet
Internet membutuhkan saluran transmisi untuk mentransfer data dari komputer server yang menyediakan fasilitas internet ke komputer pengguna atau sebaliknya. Mula-mula internet menggunakan saluran telepon sebagai sarana transfer data. Dengan berkembangnya teknologi, saat ini telah tersedia berbagai macam sarana transmisi internet, baik dengan kabel maupun tanpa kabel. Jenis media transmisi yang berbeda menuntut untuk digunakannya teknologi dan modem yang berbeda. Beberapa media transmisi untuk transfer data adalah sebagai berikut.
a. Media Koneksi Internet Dengan Kabel
Media transmisi data dengan kabel dapat menggunakan kabel tembaga, serat optik, melalui jaringan TV kabel, atau dengan menumpangkan pada jaringan listrik PLN.
- Kabel tembaga, dapat berupa kabel UTP (Unshielded Twister Pair), kabel koaksial, atau kabel tembaga jaringan telepon rumah (PSTN – Public Switched Telephone Network). Kabel UTP mirip dengan kabel telepon rumah, bedanya kabel ini mempunyai kapasitas pengiriman data yang lebih tinggi. Kabel tembaga pada jaringan telepon dapat digunakan untuk mentransfer data dalam bentuk sinyal analog maupun digital. Sinyal analog digunakan untuk koneksi dial up, sedangkan sinyal digital digunakan untuk koneksi ISDN dan DSL.
- Serat optik (fiber optic), mentransfer data dalam bentuk gelombang cahaya, tepatnya berupa sinar laser. Karena menggunakan gelombang cahaya, serat optik mampu mentransfer data dalam jumlah besar tanpa banyak mendapat gangguan dari lingkungan sekitar. Serat optik juga lebih ringan dan kompak dibandingkan tembaga. Satu serat optik yang berukuran lebih kecil dari seutas rambut manusia, mampu mentransfer data lebih banyak dan lebih jauh dibandingkan kabel tembaga. Kelemahannya adalah biaya pembuatan dan pemasangannya masih mahal dan diperlukan penguat sinyal setelah menempuh jarak tertentu, yaitu antara 150 km – 200 km.
- Jaringan TV kabel, disediakan oleh perusahaan penyedia jasa siaran TV kabel, biasanya merupakan satu paket dengan siaran TV. Jaringan utama (backbone) TV kabel menggunakan serat optik, sedangkan untuk mendistribusikan data dan siaran ke pelanggan digunakan kabel koaksial. Di tempat pelanggan, digunakan modem kabel untuk memisahkan sinyal TV dan sinyal data internet.
- Jaringan transmisi listrik milik PLN, dapat digunakan untuk media transfer data internet. Teknologinya disebut PLC (Power Line Communication) atau juga disebut BPL (Broadband over Power Line) karena mampu mentransfer data dengan kecepatan tinggi (broadband internet).

b. Media Koneksi Internet Tanpa Kabel
Transmisi data tanpa menggunakan kabel sering diberi istilah wireless. Pada teknologi wireless, peranan kabel digantikan oleh gelombang pembawa (carrier) berfrekuensi tinggi (gelombang elektromagnetik), yaitu gelombang radio dan gelombang mikro.
- Gelombang radio, yang dimanfaatkan dalam teknologi wireless menggunakan frekuensi 5,8 GHz dan 2,4 GHz. Teknologi wireless dibedakan menjadi fixed wireless (misalnya untuk hotspot wifi) dan mobile wireless (misalnya untuk komunikasi data telepon genggam). Penggunaan gelombang radio untuk transfer data wifi (wireless fidelity) mengacu pada standar tertentu yang disebut spesifikasi IEEE 802.11, misalnya 802.11a, 802.11b, hingga 802.11g. Sedangkan teknologi wireless untuk komunikasi bergerak (mobile) menggunakan protokol WAP, GPRS, EDGE, WCDMA/UMTS, dan HSDPA. Setiap standar protokol mempunyai jangkauan dan kecepatan transfer data yang berbeda-beda.
- Gelombang mikro, digunakan untuk mentransfer data melalui komunikasi satelit. Satelit ini menggu nakan gelombang mikro frekuensi tinggi untuk transfer data, yaitu 5,925 – 6,425 GHz (uplink) dan 3,7 – 4,2 GHz (downlink).Pelanggan membutuhkan antena parabola VSAT (Very Small Aperture Terminal) yang khusus untuk menerima sinyal digital dari satelit. Karena menggunakan satelit, sinyal dapat diterima di mana saja termasuk di daerah terpencil yang tidak tersedia infrastruktur jaringan internet yang lain. Perhatikan modem dan antena yang digunakan untuk menerima akses internet melalui satelit pada diatas.

0 komentar:
Posting Komentar